Serial: Move to Heaven (2021)

Selasa, Juli 06, 2021

Move to Heaven adalah sebuah layanan pembersihan TKP dan/atau tempat tinggal milik orang yang telah meninggal dunia. Bisnis ini dijalankan oleh Han Jung-Woo dan anaknya, Han Geu-Ru. Geu-Ru menyandang sindrom Asperger sehingga membuatnya harus menjalani hidup sesuai rutinitas. Ia tidak dapat membaca emosi lingkungan sekitarnya dan berinteraksi sosial seperti pada umumnya. Namun Geu-Ru memiliki ingatan fotografis yang membuatnya dapat mengingat segala peristiwa dan informasi dengan sangat rinci.

Setiap kali Move to Heaven bekerja membereskan barang-barang milik orang yang telah meninggal, Jung-Woo mengajarkan Geu-Ru untuk berempati dan menghormati memori yang tersimpan di ruangan mendiang dan menyisihkan barang-barang yang bersifat personal dan penting untuk dikembalikan ke keluarga mendiang. Selain proses membersihkan yang tidak semudah dikira (not everyone died gracefully, mind you), proses pengembalian barang personal juga tidak mudah. Mulai dari mendiang yang hidup sebatang kara sampai ke keluarga mendiang yang ternyata tidak peduli dengan peninggalan barang-barang yang menurut mereka tidak berharga.

Rutinitas Geu-Ru terusik ketika ayahnya, Jung-Woo, meninggal karena serangan jantung. Meskipun Geu-Ru sudah dewasa, namun karena sindrom Aspergernya ia diwajibkan memiliki seorang wali. Sesuai surat wasiat yang telah dibuat Jung-Woo, ia menunjuk Cho Sang-Gu, adik tirinya, untuk menjadi wali Geu-Ru. Sang-Gu harus menjalani probation selama tiga bulan untuk tinggal bersama Geu-Ru dan bekerja di Move to Heaven. Geu-Ru yang monoton, terbiasa dengan rutinitas, dan tidak dapat memahami interaksi sosial dipadukan dengan Sang-Gu yang ekspresif, meledak-ledak, dan cenderung apatis. Di sini kedua orang ini "dipaksa" untuk saling beradaptasi satu sama lain.

Selain kisah utama mengenai keberlanjutan Move to Heaven di bawah Geu-Ru dan Sang-Gu, tiap episode drama ini juga menyajikan kisah-kisah dari setiap ruang yang dibersihkan oleh Move to Heaven, dan penggalan kisah masa lalu Sang-Gu dan Geu-Ru yang ternyata memiliki banyak ruang untuk diisi di season selanjutnya. Beberapa ruang kosong yang saya harap dapat terisi di season dua adalah:

  • Awal mula lahirnya Move to Heaven. Mengapa Jung-Woo memutuskan untuk pindah karir dan membuka bisnis yang unik ini? Selain itu, apa yang menyebabkan Jung-Woo memiliki empati yang lebih terhadap mendiang dan keluarga yang ditinggalkan?
  • Siapa Sung-Cheol sebenarnya? Apakah ia pernah bertemu dengan Jung-Woo dan mengetahui bahwa Sang-Gu dan Jung-Woo adalah saudara?
  • Lebih banyak interaksi Sang-Gu dengan Woo-Rim. Alasan ini cukup bias, karena saya adalah penggemar Choi Soo Young. Tentu saja saya ingin Soo Young kembali memerankan Woo-Rim di season selanjutnya.
  • Nasib akta kepemilikan bangunan yang sempat diserahkan Sang-Gu ke Madam Jung. Apakah rumah mereka masih bisa diselamatkan? Atau Geu-Ru dan Sang-Gu akhirnya pindah ke bangunan baru?
  • Gadis pertama yang bisa membuat Geu-Ru terpana, Cha Eun-Byeol. Gadis ini tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa ia sudah menyewa Move to Heaven untuk membersihkan ruangannya karena sebentar lagi ia akan mati.
Overall,

Apakah saya menikmati drama ini? Bisa dibilang begitu.

Ada beberapa bagian yang saya fast forward, namun bagian-bagian ketika Move to Heaven sedang bertugas selalu menarik bagi saya. Dulu saya sempat terpikirkan untuk membuat bisnis serupa, entahlah akan diwujudkan atau tidak.

Sejak drama ini dipromosikan, saya sudah tertarik, namun saat rilis ternyata saya sedang fokus merawat papa di rumah sakit. Setelah urusan dari rumah sakit selesai, saya akhirnya menyempatkan (dan memberanikan) diri untuk menontonnya. Itu pun karena saya melihat reviu di media sosial yang mengatakan bahwa drama ini membuat mereka menangis. Saat itu saya benar-benar butuh menangis sendirian. Ternyata dari 10 episode, hanya satu kali saya meneteskan air mata.

Episode ketiga adalah episode yang paling berkesan untuk saya, hanya karena scene saat Geu-Ru menatapi guci abu kremasi ayahnya di atas credenza dan kamera sempat sekilas menyorot deretan bodycare di sebelah guci tersebut. Ada sebuah brand parfum pria dipajang sana. Parfum yang digunakan oleh papa saya. Saat melihat parfum itu, saya langsung teringat momen saat saya pertama kali memesankan papa parfum tersebut dari online shop langganan saya. Di situ akhirnya saya bisa menangis.

*

Kesepuluh episode Move to Heaven dapat ditonton di Netflix.

*

Sumber gambar: Hancinema

You Might Also Like

0 komentar

Thank you for spending your time here. Constructive criticism, question, occasional compliment, or a casual hello are highly appreciated.